RSS

Arsip Kategori: Tokoh

Penemu Karbon Dioksida

Joseph Black lahir pada tanggal 16 April 1728 di Bordeaux, Perancis. Ia memiliki 14 orang saudara. Ayahnya bernama John Black, seorang pedagang anggur. Ketika Joseph masih berumur 12 tahun, ia dikirim ke sebuah sekolah di Belfast untuk mengikuti pelajaran bahasa Latin dan Yunani. Pada tahun 1744, Joseph melanjutkan pendidikannya di Glasgow University pada tahun 1744 untuk mengikuti pelajaran seni. Setelah empat tahun mempelajari seni, ayahnya menyarankan untuk mempelajari sesuatu yang lebih bermanfaat untuk masa depannya, dan ia pun memilih untuk pindah ke bidang kedokteran. Di sana, ia menjadi asisten William Cullen, Profesor Kedokteran yang pada tahun 1747 memiliki institusi yang mengajarkan pelajaran kimia.
Pada tahun 1752, Joseph Black pindah ke Edinburg untuk melanjutkan pendidikan dokternya dan pada Juni 1754 ia mempresentasikan disertasinya, On the Acid Humour Arising from Food and Magnesia alba. Tesisnya berurusan dengan prinsip magnesia sebagai antasid. Dua tahun kemudian, ia kembali ke Glasgow sebagai Profesor Anatomi dan Botani dan memberikan materi kuliah Kimia ketika William Cullen ditunjuk sebagai Profesor Kedokteran di Edinburg.
Beberapa tahun kemudian, Joseph mengawali penelitian mengenai sifat kimia magnesia alba (magnesium karbonat) dan menemukan sesuatu yang disebutnya dengan fixed air (karbon dioksida). Eksperimen ini melibatkan pengukuran gravimetrik pertama yang dilakukan dengan sangat hati-hati pada suatu perubahan ketika magnesia alba (dengan melepaskan CO2) dan bereaksi menghasilkan produk berupa asam atau basa. Hal ini memberikan pertanda pada penelitian Lavoisier dan membuat pondasi pada kimia modern. Pada tahun 1756, setelah ia kembali ke Glasgow sebagai profesor, Joseph bertemu James Watt (penemu mesin uap) dan memulai bekerja mengembangkan kalor laten, dan bagian pertama dari kalorimetri. Sekali lagi, penelitiannya melibatkan aspek kuantitatif, yang menjadikannya jalan untuk penemuannya, terutama pengukuran kalor. Karena dia tinggal di Glasgow, dia melakukan eksperimen pada proses pembekuan dan pendidihan air dan campuran air dan alkohol yang mengawalinya pada konsep kalor laten leburan. Dia melakukan penelitian yang sama untuk kalor laten penguapan, yang merupakan awal dari konsep kapasitas kalor atau kalor spesifik.
Joseph merupakan seorang guru yang terkenal. Pada tahun 1766, sebagian besar muridnya di Glasgow ikut dengannya ke Edinburg ketika pindah. Ia banyak melakukan penelitian pada magnesia alba dan efek dari kalor. Dia juga merupakan seorang fisikawan selama hidupnya.
Joseph memiliki masalah pada kesehatannya. Ia memiliki penyakit pada paru-paru yang dideritanya dari masa kanak-kanak dan rematik pada akhir masa hidupnya. Pada akhir masa hidupnya, ia menjadi seorang vegetarian dan mengalami kekurangan vitamin D sejak pindah negara. Joseph tidak pernah menikah dan meninggal di Edinburg pada 6 Desember 1799.
(borry)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juli 2, 2008 inci Tokoh

 

Claude Bernard

Penemu Experimental Physiology dan Experimental Pharmacology

Claude Bernard lahir pada 12 Juli 1813 di Saint Julien, Perancis. Ia sangat berbakat dalam hal sastra. Ia merupakan penulis sains klasik, Introduction to the Study of Experimental Medicine yang dipublikasikan pada tahun 1865. Bernard memulai pendidikannya di Jesuit College, Villefranche. Memasuki usia 19 tahun, Bernard mulai magang pada seorang ahli obat di Lyon. Selama berada di Lyon, bakat sastra yang dimilikinya mulai berkembang dan ia menulis sebuah naskah komedi, “La Rose du Rhone”, yang langsung diperankannya di panggung.
Setelah mendengar sambutan yang baik orang-orang mengenai pementasan naskah komedinya, Bernard pun terdorong untuk menulis drama lima babak yang berjudul “Arthur de Bretagne”. Pada tahun 1834, Bernard menyerahkan naskah tersebut pada Saint Marc Girardin, yang dulu lebih dikenal sebagai kritikus. Saint Marc Girardin-lah yang membuat Bernard tertarik untuk mempelajari obat-obatan. Saint mengatakan kepadanya bahwa mempelajari obat-obatan merupakan suatu hal yang bisa dipastikan sebagai mata pencahariannya dibandingkan dengan sastra. Bernard memutuskan untuk mempelajari obat-obatan dan berjuang untuk mengikuti sekolah medis, sampai akhirnya ia memperoleh gelar di bidang medis pada tahun 1843.
Awalnya, Bernard ingin menjadi seorang dokter, tapi dia malah menjadi preparateur atau asisten dosen ahli fisiologi terkenal, Francois Magendie. Claude Bernard mulai belajar mengenai dasar-dasar percobaan obat-obatan dari Magendie. Tak lama kemudian, Bernard menjadi ahli pada pembedahan hewal kecil dan menghasilkan penyelidikan eksperimental yang sistematik mengenai proses fisiologis yang dimulainya dengan mempelajari sistem pencernaan.
Pada tahun 1847, ia ditunjuk sebagai wakil dari Magandie, dan 6 tahun kemudian, Bernard menggantikan posisi Magandie sebagai profesor di College de France. Pada tahun 1862, kesehatannya menurun, dan sembuh total setelah 8 tahun kemudian. Pada tahun-tahun terakhirnya, dia berkenalan dengan Napoleon III yang sangat menganguminya, lalu mendirikan dua laboratorium yang sangat lengkap untuk Bernard. Laboratorium tersebut terletak satu di Sorbonne dan yang lainnya di Musee d’Histoire Naturelle. Pada tahun 1867, kerajaan menjadikannya anggota Senat dan ia memegang komando the Legion d’Honneur dan menjadi anggota the Academie de France pada tangal 27 Mei 1869 dan menjadi presidennya. Ia terpilih sebagai presiden the Societe de biologie pada tahun 1867 dan ditunjuk sebagai senator Kerajaan pada 6 Mei 1869. Claude Bernard meninggal pada 10 Februari 1878.
Penelitian penting pertamanya mempelajari tentang pankreas dan fungsinya. Bernard menjelaskan peran pankreas pada pencernaan lemak. Seperti yang diyakini oleh ahli biologi bahwa binatang, tidak seperti tumbuhan, tidak dapat membuat senyawa kompleks dengan sendirinya tetapi hanya menggunakan hasil yang dihasilkan oleh tumbuhan seperti karbohidrat, protein dan yang lainnya. Ia menindaklanjuti berbagai transformasi bahan-bahan makanan yang terdapat pada organisme hewan dan memulainya dengan mempelajari karbohidrat, sampai ia menemukan bahwa gula dapat terbentuk di hati. Bernard mengisolasi substansi dari jaringan hati yang bukan merupakan suatu gula, kemudian di konversi melalui fermentasi menjadi dekstrosa. Ia menyebutnya glikogen. Ia juga menemukan urat syaraf yang mengontrol suplai darah ke berbagai organ. Bernardlah salah satu kontributor yang paling besar pada bidang fisiologi yang memberikan idenya bahwa kehidupan tergantung pada lingkungan internal yang konstan (homeostatis).
(borry, chem-is-try.org)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 11, 2008 inci Tokoh

 

Louis Braille

Pencetus Tulisan Braille

Louis Braille yang dilahirkan pada 4 Januari 1809 di bandar Coupvray berhampiran Paris tersebut merupakan seorang pencetus tulisan braille. Tulisan braille adalah titik-titik yang timbul sebagai pengganti huruf dan angka dari tulisan biasa agar orang buta dapat membaca.
Anak keempat dari Monique (Ibu) dan Simon Rene Braille(Ayah) yang merupakan seorang tukang kulit tersebut, awalnya memiliki penglihatan yang normal. Ketika berusia 3 tahun, Louis Braille bermain di warung ayahnya. Pada saat bermain, matanya terkena pemegang kayu bulat yang memiliki ujung yang sangat tajam kepunyaan ayahnya. Louyis pun hanya bisa melihat dengan sebelah matanya. Akan tetapi, tidak lama setelah kejadian itu, satu matanya yang saat itu memang merupakan satu-satunya alat penglihatannya, terjangkit kuman dan mengakibatkan Louis Braille benar-benar tidak bisa melihat.
Dengan mata yang tidak bisa melihat lagi, pada tahun 1819, ketika berusia 10 tahun, Louis Braille mendapatkan beasiswa untuk belajar di Institute Kanak-Kanak Buta, Paris. Pendiri Institute tersebut, Valentin Hauy, mendapat ide untuk membuat buku dengan huruf timbul yang dapat dibaca orang buta. Buku-buku tersebut agak sukar dibaca, tebal dan mahal untuk dibuat, dan sbesar setiap hurufnya hanya 1 inci. Keadaan di sekolah tersebut amat tegas. Bangunan sekolahnya lembap dan melaksanakan sistem displin yang tegas sebagaimana sekolah-sekolah lain pada masa itu. Pelajar yang bersalah akan dirotan, dikurung, diberi roti keras dan air. Kehidupan orang pada masa itu sangat sulit dan bagi pelajar yang dapat melihat, pada umumnya akan disuruh bekerja saat berusia 12 tahun di kilang atau dalam lombong arang batu.
Sekolah di Paris, pelajar buta akan diajarkan kemahiran praktikal seperti menganyam kursi agar mereka dapat mencari nafkah selepas tamat sekolah. Sekali seminggu, mereka akan ditampilkan di taman dengan pinggang yang terikat tali. Mereka diajar membaca tetapi tidak untuk menulis. Huruf di buku dibuat dengan menggunakan wayar tembaga yang ditekan pada kertas. Setiap huruf perlu dibentuk dengan menggunakan wayar dan orang buta tidak akan dapat melakukannya sendiri. Di sekolah itu hanya terdapat empat belas buku dengan huruf braille dan ia membaca semua buku tersebut. Louis Braille merupakan seorang yang sangat berbakat. Dia mempelajari cara bermain cello dan organ ketika masih muda. Dengan musiklah Loius mulai memiliki pendapatan yang tetap.
Ketika Louis mengambil cuti, ia menghabiskan masanya untuk memperbaiki cara penulisan huruf timbul ini. Ia menyadari kelemahan sistem Sonography seperti penggunaan asas dua belas titik dan penulisan berasaskan bunyi. Ketika berada dibengkel ayahnya, Louis menyentuh alat pembuat lubang ayahnya dan dia mendapat ide untuk menggunakan alat tersebut yang tumpul untuk membentuk tanda titik timbul di atas kertas.
Setelah beberapa bulan berusaha, dia mendapatkan sistem enam titik timbul sebagai yang terbaik. Louis Braille meneruskan penulisan buku braille selama beberapa tahun, memajukan kod mathematik dan musik.
Pada tahun 1827, buku braille yang pertama diterbitkan. Bagaimanapun juga, sistem baru ini tidak langsung diterima. Ini disebabkan karena adanya halangan dari mereka yang tidak memahami keperluan orang buta dan tidak mau menerima penggunaan bentuk tulisan yang tidak dapat dibaca oleh orang biasa. Malah salah seorang Kepala di sekolah Louis Braille melarang penggunaan tulisan braille dan membakar buku braille yang ada.
Tulisan braille terus dipelajari dan digunakan oleh beberapa pelajar secara sembunyi-sembunyi. Louis tetap berusaha untuk menyebarkan tulisan braille sampai pada akhirnya tulisan braille diterima.
Pada tahun 1834, Louis menyempurnakan sistemnya dan menerbitkan buku Cara Menulis Perkataan, Musik, Dan Lagu Dengan Menggunakan Titik Untuk Digunakan Orang Buta Dan Disusun Oleh Mereka “Method of Writing Words, Music and Plain Song by Means of Dots, for Use by the Blind and Arranged by Them” .
Dengan menggunakan tulisan braille, sekarang orang buta bukan saja boleh membaca, malah dapat menulis dengan menggunakan peralatan tajam yang menyerupai alat ‘awl’ yang dulu telah membuat mata Louis menjadi buta. Mereka kini dapat berdikari. Louis Braille menjadi guru di sekolahnya dulu. Ia dikagumi dan dihormati oleh murid-muridnya kerana kegigihannya, tetapi dia tidak dapat melihat sistem penulisan braillenya diterima khalayak ramai.
Louis mulai sering diserang penyakit dan pada 6 Januari 1852, ketika berumur 43, ia mati akibat penyakit batuk kering yang dideritanya.
Pada mulanya, sistem tulisan yang telah dibuatnya hampir hilang tetapi beberapa orang penting menyadari kepentingan ciptaan dari Louis.
Pada tahun 1868, Dr. Thomas Armitage (1824-1890) dan tiga rekannya mengeluarkan ‘British and Foreign Society for Improving the Embossed Literature of the Blind’. Kumpulan sahabat yang kecil ini bertambah dan menjadi Institusi Negara DiRaja Untuk Orang Buta ‘Royal National Institute for the Blind’, pencetak buku braille terbesar di Eropa dan British.
Pada tahun 1990, tulisan braille digunakan seluruh dunia. Sistem tulisan braille sering diperindah, sehingga kini terdapat berbagai kod untuk membolehkan penulisan untuk nota musik, bahasa Arab, bahasa Melayu, metamatik, dan lain-lain. Kini buku-buku braille boleh dicetak. Terdapat pencetak tulisan braille yang disebut ’embosser’, yang dapat mencetak buku-buku braille, tetapi masih belum bisa untuk mencetak gambar-gambar untuk digunakan dalam buku-buku braille.
Di Prancis usaha Louis Braille selama hidupnya telah diakui. Pada tahun 1952, mayatnya dipindahkan ke Paris di mana Louis Braille dikebumikan di Pantheon, tempat pengkebumian pahlawan Negara Prancis. Berkat usaha Louis Braille, kini orang-orang buta telah dapat membaca dan menulis. (borry)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Juni 7, 2008 inci Tokoh

 

Tag:

Harun Yahya

Menggunakan Teori Evolusi Untuk Berdakwah
Adnan Oktar alias harun Yahya, dilahirkan tahun 1956 di kota Ankara, Turki dan dibesarkan di kota tersebut hingga lulus SMU. Kegelisahan dan kepeduliannya akan agama islam mulai tumbuh melalui berbagai macam buku agama yang dibacanya. Pada tahun 1979, Adnan pindah ke Istambul untuk menuntut ilmu di Universitas Mimar Sinan. Di kampus ini ia tergerak untuk memulai misi dakwahnya.

Sebagaimana Turki pada umumnya, berada di bawah pengaruh berbagai organisasi berhaluan marxis. Sebagian besar staf dan mahasiswa memiliki kecendrungan materialis dan ateis. Oktar dikenal sebagai seorang kutu buku. Buku-buku ideologi kiri, termasuk karya-karya klasik dan literatur-literatur lain yang jarang dibaca orang pun dilahapnya. Bagian-bagian penting buku itu ditandainya dan dicatat dibagian belakang buku itu.

Setelah melakukan riset yang mendalam tentang teori evolusi dan mengumpulkan informasi yang cukup, Adnan Oktar segera menggunakannya untuk modal berdakwah. Hampir ke setiap orang di kampusnya, ia mendakwahkan keberadaan Allah dan kebenaran Al-qur’an dengan menggunakan bukti-bukti ilmiah dan kelemahan filsafat materialisme dengan argumentasi dari buku-buku yang menjadi referensi ideologi itu sendiri.

Sejak tahun 1979, Oktar mencanangkan sebuah proyek, membongkar wajah asli teori evolusi Darwin yang selalu menjadi topik prioritas para biolog. Pada tahun 1986, ia berhasil mengumpulkan semua hasil risetnya yang berharga mengenai Darwinisme dan ia membukukannya dengan judul “Makhluk Hidup dan Evolusi” yang membeberkan kebuntuan teori evolusi dan menyodorkan fakta secara ilmiah. Dalam buku itu diungkapkan, tak satu pun makhluk hidup yang muncul di dunia secara kebetulan tanpa pencipta. Semua biaya penerbitan buku tersebut ditanggungnya sendiri dengan uang hasil dari penjualan beberapa harta warisan yang diterimanya. Kemudian buku itu dibagikan secara cuma-cuma dan ia mendiskusikannya dengan siapapun yang ditemuinya.

Di beberapa universitas, diselenggarakan seminar tentang teori evolusi, yang berujung dengan kekecewaan para Darwinis, karena bukti-bukti teori penciptaan yang lebih ilmiah. Reaksi lain pun bermunculan, beberapa mehasiswa di universitas tersebut secara terang-terangan mengintimidasi Oktar yang mengancam nyawanya jika ia tidak menghentikan aktivitasnya. Namun Adnan Oktar tidak bergeming. Lama-kelamaan para tokoh marxis di kampus mulai menghindar karena tidak mampu membantah argumentasinya.

Akhirnya, di tahun 1982, beberapa mahasiswa baru mendukung Adnan Oktar dalam dakwahnya. Tema utama pembicaraan Oktar dengan para pemuda tersebut adalah keajaiban dalam ciptaan Allah, kelemahan teori-teori kaum matrealis dan ateis. Belakangan, ketaatan mereka membuat takjub masyarakat di sekitar tempat tinggal mereka. Saat itu, Oktar pindah ke Universitas Istambul dan mengambil jurusan filsafat. Di sana lebih banyak orang yang bersimpati dan kagum dengan pandangan dan sikapnya yang santun. Sejumlah besar siswa sekolah menengah tingkat atas pun menyempatkan diri untuk berdiskusi dengannya.

Nama Oktar pertama kali muncul di majalah Nokta, tahun 1986, dan telah membuatnya lebih dikenal masyarakat luas. Laporan yang dimuat dengan judul “Pendukung Setia dari Kampus” ini berkiah tentang Adnan Oktar dan kiprahnya dalam mengkomunikasikan pesan-pesan Islam kepada para pemuda di sekelilingnya. Sejak saat itu banyak mahasiswa, kebanyakan dari universitas Bosphorus yang paling ternama di Turki, berdatangan dan ikut berdiskusi dengan Oktar.

Keberhasilan Adnan Oktar mendakwahkan pesan-pesan Islam kepada lapisan masyarakat yang paling jauh dari agama ini pun semakin menarik perhatian media. Hingga awal musim panas di tahun yang sama, hampir setiap hari laporan tentang Oktar dimuat. Beberapa media, bahkan menampilkan namanya di halaman pertama. (borry)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada Januari 7, 2008 inci Tokoh

 

Camillo Golgi (1843-1926)

Penemu Teknik Pewarnaan Saraf

Camillo Golgi lahir pada 7 Juli 1843 di Corteno (desa kecil di kaki gunung dekat Brescia, bagian utara Italia). Ia belajar kedokteran di Universitas Pavia, di mana status Golgi sebagai mahasiswa intern di Institut Psikiatri yang dipimpin oleh Cesare Lombrosso (1835 – 1909). Ia juga bekerja di laboratorium penelitian patologi milik Giulio Bizzozero (1846-1901), seorang professor muda brilian dalam bidang ilmu jaringan atau histologi dan patologi dan Bizzozero yang telah memperkenalkan kepada Golgi ilmu dan penelitian dalam teknik pembuatan sample atau preparat jaringan hidup.
Golgi lulus pada tahun 1865 dan kemudian ikut melawan penjajah Negaranya selama lima tahun terakhir, sampai Italia memperoleh kemerdekaannya pada tahun 1870.
Golgi memulai karirnya sebagai seorang peneliti pada tahun 1869 karena terpengaruh oleh tulisan Lombrosso yang menyatakan bahwa penyakit mental dapat disebabkan oleh lesi atau melemahnya komponen organik pada jaringan sel syaraf pusat. Sejak saat itu, ia meninggalkan ilmu kejiwaan (psikiatri) yang dulu ditekuninya, dan lebih berkonsentrasi pada penelitian struktur jaringan sistem syaraf.
Pada pertengahan abad 19, teknik pembuatan preparat (sampel) jaringan hidup seperti Fiksasi, Hematoxylin, dan Carmine mulai diperkenalkan. Kendati demikian, teknik pembuatan preparat seperti ini tidak bisa diterapkan karena hasilnya tidak akurat. Juga tidak memuaskan untuk mengetahui struktur jaringan pada sistem syaraf yang memiliki struktur lebih kompleks dan sistem organisasi yang khas dan berbeda dengan jaringan lainnya.
Pada 1872, karena ada masalah keuangan, Golgi berhenti melakukan kegiatan penelitian dan menerima pekerjaan sebagai Kepala Pegawai Kesehatan di Rumah Sakit Chronically III , Abbiategrasso, dekat Pavia dan Milan. Di tempat ini, ia menyulap sebuah dapur kecil menjadi laboratorium yang seadanya untuk melanjutkan penelitiannya mengenai teknik pewarnaan jaringan syaraf yang baru.
Pada tahun 1873, Golgi mempublikasikan tulisan singkat di Gazzetta Medica Italiana yang berjudul “Struktur Otak Daerah Kelabu”. Ini adalah penemuan pertama reaksi gelap (reazione nera), yang diperoleh dari jaringan syaraf yang dikeraskan dengan potassium bikromat kemudian diisi dengan perak nitrat.
Penemuan teknik pewarnaan ini kemudian dinamakan sesuai namanya yaitu, “Pewarnaan Golgi” dan sampai saat ini masih digunakan untuk pewarnaan jaringan syaraf.
Pada 1875, ia mempublikasikan artikel mengenai bulbus olfaktorius. Dalam artikel ini, ia menggambarkan struktur syaraf yang divisualisasikan dengan teknik yang ia temukan pada 1885 untuk pertama kalinya. Golgi menyodorkan risalah anatomi organ syaraf pusat yang diilustrasikan dengan bagus sekali.
Pada tahun yang sama, ia kembali ke Pavia. Dan pada 1876 , ia ditunjuk sebagai profesor ahli histologi. Satu tahun kemudian, ia menikah dengan keponakan Bizozzero, Lina Aletti. Mereka tidak memiliki anak, dan mengadopsi keponakan Golgi, Carolina.
Pada 1900, ia pernah menjadi senator. Pensiun pada 1918 dan meninggal di Pavia pada Januari 1926. (borry)

 
Tinggalkan komentar

Ditulis oleh pada November 29, 2007 inci Tokoh